Evaluasi reduksi limbah pada feeding rate berbeda oleh organisme suspension feeder dan deposit feeder dalam sistem resirkulasi akuakultur multi-trofik Heriansah(a*), Radjuddin Syamsuddin(b) Najamuddin(c), Syafiuddin(d)
1 Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa, Makassar, Indonesia
* heriansah.itbm.bd#gmail.com
2 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
Abstract
Limbah pakan monokultur intensif mengancam keberlanjutan produktivitas perairran. Mengurangi dampak tersebut menjadi tantangan utama dalam akuakultur. Tiga feeding rate (5%, 7,5%, dan 10%) ikan baronang dicobakan untuk mengetahui kemampuan reduksi limbah oleh suspension feeder (kerang hijau) dan deposit feeder (landak laut) di dalam sistem resirkulasi akuakultur multitrofik skala laboratorium. Pakan diaplikasikan empat kali sehari selama 90 hari pemeliharaan, Air media pemeliharaan pada setiap wadah berputar selama dua jam. Organisme suspension feeder dan deposit feeder berkontribusi mengurangi limbah nutrien dengan efisien. Limbah nutrien (NH4-N, NO3-N, dan PO4-P) yang meningkat oleh peningkatan feeding rate diredukasi oleh kemampuan kerang hijau dan landak laut memanfaatkan limbah tersebut. Konsentrasi NH4-N, NO3-N, dan PO4-P air media pemeliharaan kerang hijau tereduksi 51,21-97,61%, 82,97-87,30%, dan 51,21-79,92%, masing-masing pada feeding rate 5%, 7,5%, dan 10%). Sementara itu, reduksi oleh landak laut masing-masing 47,99-75,94%, 75,68-90,15%, dan 96,85-98,18%
