DISTRIBUSI LOKASI DAN SEBARAN JENIS LAMUN DI JAWA TIMUR (STUDI LITERATUR TAHUN 2016-2021) Yanida Azhari Julianinda(a*)
Program Studi Ilmu Kelautan, FPIK - Universitas Brawijaya, Malang 65145, Indonesia
*yanidaazhari[at]gmail.com
Abstract
Padang lamun memiliki fungsi ekologis yang unik salah satunya memberikan banyak manfaat bagi organisme yang tinggal di wilayah pesisir. Namun, perubahan ekosistem dan keanekaragaman hayati pada skala lokal maupun global telah banyak terjadi pada beberapa ekosistem. Begitu pula pada ekosistem padang lamun, khususnya di wilayah Jawa Timur. Penelitian ini berguna untuk mempermudah pengorganisasian dan integrasi data sebaran lokasi dan jenis lamun di Jawa Timur. Selain itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menggambarkan wilayah distribusi lamun di Jawa Timur yang dapat menjadi acuan mengenai sebaran, tipe substrat dan habitat dari lamun. Oleh karena itu penting untuk mengetahui bagaimana distribusi lokasi dan jenis lamun secara berkala. Penelitian ini merupakan penelitian berbasis studi literatur dengan menggunakan metode systematic review menggunakan data tahun 2016-2021 (5 tahun). Ditemukan sebanyak 11 jenis lamun di 8 lokasi penelitian diantaranya Lamongan, Gresik, Situbondo, Banyuwangi, Malang, Pacitan, Bangkalan, dan Sumenep. Jenis lamun yang ditemukan diantaranya Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Haludole pinifolia, Halodule uninervis, Halophila decipiens, Halophila ovalis, Halophila minor, Syringodium iseotifolium, dan Thalassodendron ciliatum. Kondisi lamun di Jawa Timur juga tergolong cukup baik dengan nilai kerapatan tertinggi sebesar 2524-5592 ind/m2 pada Perairan Situbondo dan kerapatan jenis terendah sebesar 4,42-13,05 ind/m2 pada Perairan Banyuwangi. Nilai persentase tutupan lamun tertinggi sebesar 37-62% di Perairan Situbondo dan nilai tutupan terendah sebesar 3,56-16,44% di Perairan Malang.
