Tepung Maggot Hermetia illucens sebagai Sumber Nutrisi dan Pensubtitusi Tepung Ikan pada Pakan Akuakultur
Ardiansyah Rusmadi (a), Edison Saade (b*), Haryati Tandipayuk (c)

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin Makassar *edison03081963[at]gmail.com


Abstract

Maggot atau belatung merupakan larva yang dihasilkan oleh lalat Black Soldier Fly, Hermetia illucens merupakan salah satu pakan yang sangat penting bagi dunia akuakultur. Tepung maggot memiliki kandungan nutrisi yang setara dengan tepung ikan sehingga memiliki potensi sebagai pensubtitusi tepung ikan pada pakan beberapa jenis ikan akuakultur. Maggot mengandung makro dan mikro nutrisi yang cukup tinggi. Kandungan makronutrisi tepung maggot yaitu protein 42-61%, lipid 29-32% lipid, karbohidrat kurang dari 0,05% dan abu 8-11%, sedangkan kandungan mikro-nutrisi maggot berupa asam amino esensial: metionin 0,83%, lysin 2,21%, leusin 2,61%, isoleusin 1,51%, histidine 0,96%, fenilalanin 1,49%, valin 2,23%, arginine 1,77%, treonin 1,41%, dan triptopan 0,59%- asam lemak esensial: C12:0 49,56%, C14:0 7,90%, C16:0 15,17%, C16:1n-7 1,72%, C18:0 1,55%, C18:1 8,32%, C18:2n-6 14,90% dan C18:3n-3 0,88%- mineral P 0,88%, K 1,16%, Ca 5,36%, Mg 0,44%, Mn 348 ppm, Fe 776 ppm, Zn 271 ppm. Pemanfaatan tepung maggot pada pakan ikan akuakultur mampu meningkatkan kecernaan nutrisi, efisiensi pakan, retensi nutrisi dan pertumbuhan yang signifikan bagi ikan lele, nila, bawal, mas, patin bandeng dan mujair. Berdasarkan hal tersebut tepung maggot mampu berpengaruh sangat signifikan bagi usaha budidaya ikan akukaultur.

Keywords: maggot, asam amino esensial, asam lemak esensial, mineral, performa pertumbuhan

Topic: Sustainable Aquaculture and Fisheries

SIMNASKP 2023 Conference | Conference Management System