Klasterisasi daerah penangkapan perikanan demersal di perairan utara Jawa, Lamongan
Ledhyane Ika Harlyan *(1)(2), Widyani Dinda Putri (1), Gatut Bintoro (1)

(1) Program Studi Pemanfaatan Sumber daya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145
ledhyane[at]ub.ac.id
(2)Marine Exploration and Management (MEXMA) Research Group, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145


Abstract

Perikanan demersal di wilayah perairan utara Jawa memiliki intensitas tekanan penangkapan yang cukup tinggi. Larangan penggunaan alat tangkap cantrang telah berakhir dengan munculnya PERMEN-KP No. 59 Tahun 2020. Hingga saat ini belum ada informasi terkait dampak langsung perikanan cantrang pada keragaman spesies di perairan utara Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman hasil tangkapan cantrang dan melakukan klasterisasi daerah penangkapan berdasarkan pola distribusi daerah penangkapan ikan pada perairan Utara Jawa. Pengambilan data berupa data komposisi hasil tangkapan dan daerah penangkapan untuk tiap unit kapal cantrang dilakukan mulai dari Januari - April 2021 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan. Data untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan index keragaman Shannon-Wiener (H^) dan index kekayaan jenis Menhinick (S^) serta dilakukan klasterisasi menggunakan analisis klaster hierarkis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan cantrang sebagian besar dilakukan di sekitar perairan Masalembu. Berdasarkan data komposisi hasil tangkapan dan daerah penangkapan perikanan cantrang, distribusi spasial perairan utara Jawa sekitar Lamongan menunjukkan adanya tumpang tindih keragaman dan kekayaan jenis spesies di perairan utara Jawa. Ditemukan tujuh klaster dengan dua spesies dominan yaitu Priacanthus tayenus dan Nemipterus nemathoporus. Kedua spesies merupakan spesies yang muncul sepanjang tahun dengan laju pertumbuhan yang relatif cepat dan akan cepat pulih dari tekanan penangkapan. Oleh karena itu, keberadaan dua spesies dominan ini diasumsikan mampu menopang keberlanjutan perikanan cantrang meski dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dengan melakukan estimasi tingkat pemanfaatan dan status stok dari kedua spesies tersebut.

Keywords: keberlanjutan, cantrang, keragaman spesies, distribusi spasial, komposisi spesies.

Topic: Sustainable Aquaculture and Fisheries

SIMNASKP 2023 Conference | Conference Management System