Identifikasi Ekosistem Terumbu Karang Menggunakan Aplikasi Coral Point Count with excel extentions (CPCe) di Pulau Wangiwangi, Wakatobi, Indonesia
Muhammad Irpan Sejati Tassakka (*a), Indah Alsita (b), Istiqomah Muniawati (c), Muhammad Musrianton (d), Alfi Kusuma Admaja (e), Sariamin Sahari (f)

a,c,d,e,f)Program Studi Konservasi, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Jalan Soekarno Hatta, Desa Matahora, Kecamatan Wangiwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia

b)Program Studi Ekowisata Bahari, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi, Jalan Soekarno Hatta, Desa Matahora, Kecamatan Wangiwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia


Abstract

Taman Nasional Wakatobi (TNW) merupakan taman laut terbesar kedua di Indonesia dengan luas total 1,39 juta hektar. Wakatobi merupakan akronim wangi-wangi, kaledupa, tomia dan binongko yang memiliki salah satu keanekaragaman terumbu karang tertinggi dalam konservasi laut di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi ekosistem terumbu karang saat ini khususnya di Pulau Wangiwangi. Pemantauan dilakukan di 11 lokasi dengan menggunakan metode Underwater Photo Transect (UPT). Proses analisis menggunakan software CPCe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang di Pulau Wangiwangi tergolong baik dengan tutupan karang (hardcoral) sebesar 53,0%. Jenis terumbu karang dan substrat lainnya adalah Dead Coral (DC) sebesar 1,0%- Dead Coral with Algae (DCA) sebesar 7,7%- Soft Coral (SC) sebesar 12,6%- Sponge (SP) sebesar 1,6%- Fleshy Seaweed (FS) sebesar 4,7%- Other Biota (OT) sebesar 9,8%- Rubble (R) sebesar 4,3%- Sand (S) sebesar 2,7%- dan Rock (RK) sebesar 2,5%. Persentase tutupan karang tertinggi ada di Titik Waha (70,5%) dan terendah ada di Titik Sombu (38,7%).

Keywords: keanekaragaman hayati, taman nasional laut-terumbu karang-transek foto bawah air

Topic: Aquatic Ecology and Conservation

SIMNASKP 2023 Conference | Conference Management System