Pengaruh Tanah Berpotensi Likuefaksi Terhadap Perancangan Fondasi Tiang Pancang (Studi Kasus: Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta)
Muhammad Rizki Darmawan, dan Ruwaida Zayadi

Universitas Trisakti


Abstract

Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Hal ini mengakibatkan Indonesia rawan gempa dan memiliki potensi untuk mengalami likuefaksi. Likuefaksi dapat menyebabkan kegagalan struktur yang sangat merugikan sehingga perlu diperhatikan beberapa hal dalam merancang tiang pada tanah berpotensi likuefaksi. Daerah Kulon Progo khususnya pinggir pantai didominasi oleh tanah pasir berbutir seragam dan jenuh air yang memiliki potensi likuefaksi. Berdasarkan hasil perhitungan potensi likuefaksi dilakukan dengan membandingkan Cyclic Stress Ratio dan Cyclic Resistance Ratio menghasilkan tanah yang berpotensi likuefaksi setebal 5,5 meter. Daya dukung aksial pada fondasi tiang pancang mengalami kehilangan selimut tiang (Qs) akibat terjadinya potensi likuefaksi pada kedalaman 0 - 5,5 meter, sehingga panjang tiang yang memenuhi beban aksial untuk tiang tunggal 500 kN sepanjang 11,5 meter dengan diameter 0,5 meter. Tanah likuefaksi mempengaruhi lateral yang terjadi pada fondasi tiang pancang, sehingga tekanan lateral pada tiang yang terjadi pada tanah likuefaksi sebesar 30% dari tegangan overburden dan lapisan tanah yang tidak mengalami likuefaksi memberikan tekanan tanah pasif ke tiang. Tanah likuefaksi menghasilkan defleksi pada kepala tiang sebesar 0,139 m atau 139 mm.

Keywords: Likuefaksi, Lateral, Lpile, Tanah Pasir, dan Tiang Pancang

Topic: Penerapan Konsep Desain pada Rancangan Lingkungan Terbangun

SIM8 2022 Conference | Conference Management System